PELATIHAN GURU MENULIS, GURU GO-BLOG, GURU MENERBITKAN BUKU
Kegiatan menulis tak dapat dipisahkan dari kaum intelektual. Menulis memiliki kekuatan untuk menjawab permasalahan yang berkembang di masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan mendapatkan jawaban atas permasalahan yang timbul. Oleh karena itu kaum intelektual akan dapat diakui jika ia menghasilkan sebuah karya ( tulisan ).
Peran serta guru sebagai salahsatu bagian dari kaum intelektual tersebut memiliki kedudukan yang startegis. Mereka adalah ujung tombak perubahan dan perkembangan generasi mendatang. Kenyataannya, tak banyak guru yang mampu menuliskan ide dan pemikirannya. Kiprah Ki Hajar Dewantara sebagai ikon pendidikan di Indonesia, sepatutnya kita banyak belajar dari beliau. Beliau adalah seorang guru dan suka menulis. Tulisannya yang fenomenal yakni ´ Alk In Netherlands was ” diakui mampu membawa perubahan dalam sejarah kemerdekaan bangsa.
Berkenaan dengan hal tersebut, IGI ( Ikatan Guru Indonesia ) Cabang Kota semarang merencanakan menyelenggarakan pelatihan “ Guru Menulis, Guru Go-Blog, Guru Menerbitkan Buku”.Pelatihan ini merupakan langkah untuk mengurai benang kusut “kemandegan” budaya menulis bagi guru dan menemukan solusi alternatif problematika pendidikan di indonesia.
Tujuan- Memberikan motivasi menulis bagi guru semudah berbicara.
- Memberikan informasi bagi guru tentang bagimana menulis di blog
- Memberikan informasi bagi guru tentang bagimana menulis di media massa
- Memberikan informasi bagi guru tentang bagimana menulis di buku dan menerbitkannya
Manfaat
- Guru mampu memiliki budaya menulis
- Guru mampu menulis di blog
- Guru mampu dan berani mengirimkan karya mereka di media masa
- Guru memiliki sebuah karya yang diterbitkan menjadi sebuah buku.
Menulis dengan Otak kanan
Dewasa ini penelitian tentang otak menunjukkan ada bagian otak kiri dan otak kanan. Otak kiri mengandung unsure – unsure yang berkenaan dengan rasio, logika, bahasa dan perhitungan matematis sedangkan otak kanan lebih pada proses kreatif, imajinatif, dan nilai estetika.
Menulis merupakan bagian dari pengolahan otak kiri namun banyak diantara kita yang mengalami kendala saat menulis. Kendala ini bisa jadi karena proses menulis dimulai dengan otak kiri. Melalui metode menulis dengan otak kanan berharap kegitaan menulis akan gterasa mengasyikkan dan dapat menjadi sebuah lompatan dalam menghasilkan karya tulis.
Blog sebagai sumber inspirasi
Membuat blog bukan masalah yang sulit karena siapa saja dapat memilikinya dalam hitungan menit. Permaslahannya adalah bagaiamana merawat blog tersebut agar senantiasa diisi dengan konten-konten yang bermanfaat. Konten dari blog bisa menjadi bahan inspirasi bagi pembaca. Kutipan pesan dari Pramoedya Ananta Toer, dalam rumah Kaca dapat menjadi acuan motivasi menulis di blog. Beliau mengatakan ,“ menulislah, apapun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis dan tulis, suatu saat pasti berguna”
Lebih daripada itu blog juga dapat menajdi sumber pendapatan bai siapa saja yang mau menmanfaatkan secara optimal dari kegiatan bloging. Namun itu semua dapat dimulai dari kegiatan budaya menulis.
Menembus tulisan di media massa
Menulis di media massa hanyalah membutuhkan keberanian untuk mengirimkan karya. Banyak guru yang bimbang saat mengirimkan karyanya di media massa. Ketakutan akan penolakan dari redaktur menjadi pangkal pokok permasalahan.Ketakutan itu akan pupus segera setelah mengikuti pelatihan ini.
Pemateri akan bercerita panjang lebar bagaimana proses redaksi menerima karya guru sehingga layak diterbitkan.Inilah rahasia menembus tulisan di media massa.
Menerbitkan buku itu mudah
Budaya menulis di blog, keberanian menulis di media massa dapat menjadi sebuah portopolio bagi guru untuk menerbitkannya menjadi sebuah buku. Tak banyak guru yang memiliki informasi bagaimana menerbitkan karya mereka menjadi sebuah buku. Kenapa buku? Buku merupakan karya nyata peran kita dalam kehidupan. Buku akan berbicara banyak tentang kita sehingga menjadi sebuah bukti bahwa hidup kita di dunia ini berharga, bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi oranglain. Tepat kiranya bila pemikiran kita tentang solusi permasalahan pendidikan di Indonesia dapat dikekalkan dalam bentuk sebuah buku.
Menulis Tradisi Kaum Intelektual
May 8, 2011 Leave a Comment
Meminjam istilah dari Mas Yon, Menulis adalah tradisi intelektual. Jika ada permasalahan serius di mata umum ( publik ) maka kaum intelektual ini akan menulis untuk menjelaskan duduk permasalahannya, memberikan opini dan kemudian memberikan alternatif jalan keluarnya. Ketika seseorang mau menulis, pengetahuan yang dihasilkan tidak akan hilang ditelan jaman.Maaf, kalau boleh dikatakan tak cukup rasanya sebutan intelektual kalau ia tak punya karya ( tertulis ) satupun. Read more of this postPengalaman Pribadi Bisa Terbit Menjadi Buku
May 8, 2011 Leave a Comment
Setiap manusia tentu memiliki pengalaman yang menarik, menyentuh, dan menginspirasi – termasuk Anda yang kini berprofesi sebagai Guru, Dosen, Pemerhati Pendidikan.Sayangnya masih sedikit orang yang tergerak mau menuliskannya.
Dan diantara mereka hanya segelintir saja yang mampu mengolah tulisannya sehingga bisa layak terbit.
Sekadar informasi, tulisan atau buku yang mengisahkan pengalaman pribadi memiliki banyak peminat.
Karena itu tak ada salahnya -teman teman yang saat ini berprofesi sebagai seorang Guru, Dosen, Praktisi pendidikan, pemerhati pendidikan mencoba menuliskan pengalamannya dan menerbitkannya menjadi sebuah buku.
Lalu bagaimana caranya?
Insya Allah bulan ini IGI Kota Semarang akan menjawab pertanyaan tersebut.
Bagaimana cara ikut ambil bagian dalam acara tersebut?
- SIAPKAN ARTIKEL LEPAS ANDA TENTANG PENDIDIKAN DI INDONESIA ( Boleh opini tentaang pendidikan di Indonesia, bisa pengalaman pribadi tentang kelas, sekolah, pengajaran dll ). Intinya artikel tersebut dapat menginspirasi pembaca.
- Jangan lupa bawa serta artikel tersebut pada saat Hari H.
- Siapkan dana tentunya
Mendiknas Bakal Rombak Kurikulum
May 8, 2011 Leave a Comment
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, Kementerian Pendidikan Nasional berencana merombak kurikulum beberapa mata pelajaran pada pendidikan dasar dan menengah.
“Belum saya setujui. Sekarang ini kurikulum dikembangkan oleh pihak sekolah, ke depan akan kita tata lagi. Beberapa materi dipegang secara nasional, sementara yang lain diserahkan kepada daerah, provinsi, atau kabupaten kota,” kata Nuh, Jumat (6/5/2011) siang di Jakarta.
Nuh mengatakan, beberapa mata pelajaran yang akan dikendalikan secara nasional adalah Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Sejarah, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Read more of this post
Nuh mengatakan, beberapa mata pelajaran yang akan dikendalikan secara nasional adalah Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Sejarah, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Read more of this post
Program Nasional Speedy Komunitas IGI
February 5, 2011 Leave a Comment
Dear all,
Saya, mewakili IGI, baru saja meeting dengan Telkom Pusat di Jakarta. Insya Alloh Telkom dan IGI akan meningkatkan sinergi dan kolaborasi yang selama ini sudah terjalin di beberapa wilayah, menjadi program bersama secara nasional yang dirancang secara sistematis dan terarah.Apa yang dimulai IGI di Jatim dengan diskon 35% abomenen Speedy akan diberlakukan secara nasional dengan skema tarif baru yang lebih hemat (tarif resmi akan diumumkan kemudian). Proses registrasi juga kita harapkan sesederhana mungkin, misalnya cukup konfirmasi lewat SMS, lalu pihak Telkom setempat akan otorisasi dan memprosesnya.
Di samping support koneksi internet dengan tarif lebih hemat, kami ingin menjalin kerja sama lebih luas, misalnya beragam pelatihan ICT, lomba guru membuat media pembelajaran, kompetisi antar siswa, menyediakan konten-konten pendidikan yang diperlukan guru dan siswa, dan banyak lagi lainnya. Telkom juga diharapkan bisa support kegiatan IGI secara nasional.
Hal-hal lebih detil insya Alloh akan kami matangkan bersama sesegera mungkin, dan mudah-mudahan bulan Februari ini sudah tuntas, sehingga bisa jalan maksimal minggu pertama Maret 2011.
Kalau tarif langganan sudah murah, dibantu pelatihan dan disupport apa saja yang dibutuhkan guru untuk terampil menggunakan ICT, rasanya sudah nggak ada lagi alasan guru tidak familiar menggunakan internet ya…
Demikian, sekilas info.
Jakarta, 4 Februari 2011
Salam hormat,
/MI
Mohammad Ihsan
Sekjen Ikatan Guru Indonesia
Powered by IGI BlackBerry
Organissi Guru Baru
January 23, 2011 Leave a Comment
JAKARTA, KOMPAS.com - Guru-guru Indonesia yang merindukan terwujudnya pendidikan berkualitas dan berkeadilan menyatukan diri dalam suatu organisasi guru baru yang dinamakan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Wadah yang terbuka untuk semua guru Indonesia itu diharapkan mampu memperjuangkan posisi tawar organisasi guru di negeri ini yang diperhitungkan pemerintah dalam mengambil kebijakan pendidikan di Tanah Air.
Deklarasi pembentukan FSGI dilakukan di kantor ICW di Jakarta pada Minggu (23/1/2011). Para guru berasal dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, hingga Sulawesi.Retno Lisyarti, salah satu deklarator, mengatakan pendidikan mesti dilihat sebagai investasi untuk masa depan bangsa. Untuk itu, pendidikan mesti menjadi bagian yang tidak bisa dilupakan dalam pembangunan bangsa. Read more of this post
Internet untuk Pendidikan Madrasah
Internet untuk Pendidikan Madrasah